Abu Dhabi meresmikan operasional
pelabuhan terbesarnya bernilai miliaran dolar AS. Proyek itu semakin
mempersengit persaingan dengan kawasan 'tetangganya' Dubai yang sebelumnya
telah memiliki pelabuhan termegah juga. Abu Dhabi Ports Co (ADPC) menyatakan,
Pelabuhan Khalifa Port, yang dibangun berdasarkan orang yang membuat kepulauan
di area Taweelah area, dan Khalifa Industrial Zone, jika digabungkan luasnya
akan mencapai dua pertiga wilayah Singapura jika sudah selesai dibangun. Fasilitas
pelabuhan dan wilayah industri itu sejauh ini telah menelan dana hingga US$ 7,1
miliar. Demikian Chief Executive ADPC, Tony Douglas seperti dikutip dari
Reuters, Minggu (2/8/2012). Ia mengatakan, dukungan pemerintah membuat perusahaan
tersebut tak perlu lagi mencari dana dari publik. "Kami dimiliki
pemerintah, jadi kami mendapatkan fasilitas dari pemerintah dan kami juga
memiliki hubungan dengan sejumlah bank besar," ujarnya. Terminal kontainer
Pelabuhan Khalifa saat ini memiliki kapasitas tahunan 2,5 juta kaki kubik
(TEU). Kapasitas ini akan dinaikkan menjadi 5 juta TEU untuk memenuhi
permintaan dalam beberapa tahun ke depan. Abu Dhabi memiliki tujuan jangka
panjang menaikkan kapasitas menjadi 15 juta TEU pada 2030 jika diperlukan. Pelabuhan
itu juga dapat menangani 12 juta ton kargo umum per tahun pada fase pertama,
termasuk 4 juta ton dari Emirates Aluminium yang dibuka pada 2012.
Pelabuhan Abu Dhabi ini secara bertahap akan mengambil alih semua lalu
lintas kontainer dari pelabuhan di Abu Dhabi saat ini yakni pelabuhan Mina
Zayed yang telah mencapai kapasitas 1 juta TEU. "Dalam 4 hingga 6 bulan,
kami berharap bisa merampungkan migrasi semua lalu lintas di Mina Zayed ke
pelabuhan baru," kata Douglas. Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab telah
menginvestasikan miliaran dilar untuk infrastruktur, real estate, pariwisata
untuk mendiversifikasi perekonomiannya yang selama ini bertumpu pada
penghasilan minyak. Di bidang perkapalan, persaingan didapat dari Dubai yang
memiliki Pelabuhan Jebel Ali yang lebih besar dengan jarak hanya 40 km dari
pesisir. Pada akhir Desember, DP World DPW, operator pelabuhan terbesar ketiga
dunia sekaligus pemilik Jebel Ali mengatakan akan mengucurkan dana hingga US$
850 juta untuk menaikkan kapasitas pelabuhan dari 4 juta TEU menjadi 19 juta
TEU.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar